Pengertian ICT, Peranan ICT,Fungsi ICT dan Manfaat ICT
Pengertian ICT
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berasal
dari bahasa Inggris yaitu Information and Communication Technologies (ICT)
adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi. ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi
dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Istilah ICT muncul setelah adanya perpaduan antara
teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan
teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
· Information (informasi) : hasil dari data
yang diolah dan menerangkan sesuatu serta berguna bagi yang mengetahuinya.
· Communications (komunikasi) : pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara 2 pihak atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
· Technology (teknologi) : kemampuan
teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses
teknis.
Menurut Fitrihana (2007), ICT adalah
sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk
mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan
informasi data menjadi sebuah informasi. Dan dalam konteks pembelajaran, ICT
meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer untuk mengolah
informasi dan sebagai alat bantu pembelajaran serta sebagai sumber informasi
bagi guru dan siswa.
Peran ICT Dalam Bidang Pendidikan
Begitu besar peran ICT
dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas
membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar
pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu:
1.
ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan.
Artinya dengan ICT
sumber ilmu pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu
pengetahuan inti (core content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi
pengaya pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini internet memiliki
peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang
didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan
artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2.
ICT sebagai alat bantu pembelajaran..
Artinya bahwa
pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia
di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti
multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik,
foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD
Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada
bagian ini.
3.
ICT sebagai fasilitas pendidikan.
Dalam hal ini ICT
sebagai saran yang melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan,
terutama fasilitasfasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium
komputer, peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman suara,
studio musik, studio produksi video dan editing.
4.
ICT sebagai standar kompetensi.
Artinya ICT sebagai mata
pelajaran yang kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar
kompetensi.
Selain peran ICT diatas, terdapat
pendapat lain tentang peranan ICT dalam bidang pendidikan yaitu :
1. TIK sebagai
Keterampilan (skill) dan Kompetensi :
• Setiap
pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK
untuk pendidikan.
• Informasi
merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses
pendidikan.
• Membagi
pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan
tidak berkesudahan.
• Belajar mengenai
bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik,
dan stakeholder.
• Belajar
adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2. TIK sebagai
Infrastruktur Pendidikan:
• Saat ini,
bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam
seperti multimedia.
• Para
pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya.
• Proses
pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
• Perbedaan
letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
• “The
network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. TIK sebagai
Sumber Bahan Belajar:
• Ilmu
pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
• Pendidik
yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
• Buku-buku,
bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
• Inovasi
memerlukan kerjasama pemikiran.
• Tanpa
teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang
lama.
4. TIK sebagai Alat
Bantu dan Fasilitas Pendidikan:
•
Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
• Memberikan
ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan
ajar.
• Peserta
didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih
bebas dan mandiri.
• Akuisisi
pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
• Rasio
antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan
pemberian fasilitas.
5. TIK sebagai
Pendukung Manajemen Pendidikan:
• Setiap
individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
• Transaksi
dan interaksi interaktif antar-stakeholdermemerlukan pengelolaan back-office
yang kuat.
• Kualitas
layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara
bertahap.
• Orang
merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
• Munculnya
keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6. TIK sebagai
Sistem Pendukung Keputusan:
• Setiap
individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
• Pendidik
seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
• Sumber
daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
• Institusi
seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
• Pemerintah
seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
Penerapan ICT Dalam Bidang Pendidikan
Indonesia pernah menggunakan istilah
telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita
kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai
telecommunication +informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun
sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi
dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang
untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya
bidang pendidikan.Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi
proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan
sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk
melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat
difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon
berawalan e, mulai darie-book, e-learning, e-laboratory, e-education,
e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit
dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.
Buku
Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah
satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi
multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat
diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun moviesehingga
informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.
Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional
menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini,
ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas
sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB)
maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang
lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada
Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannicayang merupakan ensiklopedi dalam
format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia
lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan
cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas
memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk
e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi
pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan
jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar,
interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya
berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online
learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC,
yakni e-learningadalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam
definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan
distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun
televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan
televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya
disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan
teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam
bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan
materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber
belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki.
Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs
pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas
e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut
perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system).
LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari
manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi
pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran,
pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran
serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan
fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar
dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat
(administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’
pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanalchatting, atau melalui
video conference
Pemanfaatan ICT dalam bidang industri dan manufaktur
Dalam bidang industri, komputer
digunakan pada proses perencanaan sebuah produk baru melalui program desain,
seperti Computer Aided Design (CAD). Gunanya, agar produk yang diinginkan dapat
dirancang secara cepat, mudah, dan memiliki ketepatan tinggi. Sebagai contoh,
untuk menggambar bentuk desain mobil dibutuhkan waktu yang lama dan relatif
sulit apabila dilakukan secara manual. Akan tetapi, dengan program CAD
(misalnya, AutoCad) semua itu dapat teratasi. Bahkan, program ini dapat
menggambarkan bentuk nyata sebuah desain mobil dilihat dari berbagai sudut (3
dimensi).
Pada tahap produksi,
digunakan robot yang d¬kendalikan oleh komputer dengan program Computer
Numerical Control (CNC) dan Computer Aided Manufacture (CAM). Bahkan, ujicoba
ketahanan kendaraan dapat dilakukan dan disimulasikan dengan komputcr.
Dari penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa peran TIK dalam bidang industri dan manufaktur sangat besar,
di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat bantu untuk merancang
produk baru secara cepat, mudah, dan tepat (akurat).
b. Proses produksi dapat dilakukan
dengan sesedikit mungkin tenaga manusia sehingga mengurangi resiko fisik yang
dapat dialami oleh manusia.
Peranan TIK dalam bidang industri pendidikan
1. TIK sebagai skill dan kompetensi
·
Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua
lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai infratruktur
pembelajaran
·
Tersedianya bahan ajar dalam format digital
·
The network is the school
·
belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber bahan
belajar
·
Ilmu berkembang dengan cepat
·
Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
·
Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
·
Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
·
Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan
fasilitas pembelajaran
·
Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
·
Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar
·
Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas
dan mandiri
·
Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
·
Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses
pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung
manajemen pembelajaran
·
Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
·
Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan
pengelolaan back office yang kuat
·
Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
·
Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem pendukung
keputusan
·
Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
·
Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
·
Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
Dampak ICT / TIK Dalam Pendidikan
Seiring berkembangnya zaman, ICT/TIK
semakin digunakan di dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT/TIK
dirasa membawa keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan atau
dampak positif dari pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK tersebut antara lain
adalah :
Pelajar jadi
lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan pelajra lebih suka praktek
dibandingkan teori.
Pengajar jadi
lebih mudah mengajar jadi lebih mudah menyampaikan materi dengan membuat
presentasi – presentasi.
Bagi pelajar
maupun pengajar, pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak harus
bertatap muka, jadi jika pengajar berhalangan hadir tetap dapat memberi tugas
atau materi melalui e-mail.
Dalam membuat
laporan baik bagi pelajar, maupun pengajar jadi lebih mudah karena jika memakai
komputer, akan mudah dikoreksi jika ada kesalahan.
Dalam
belajar, baik pelajar maupun pengajar akan lebih mudah mencari sumber karena
adanya internet.
Pembelajaran
yang menggunakan ICT/TIK bisa dibuat menjadi lebih menarik, misalnya dengan
memunculkan gambar atau suara, sehingga pelajar menjadi lebih antusias untuk
belajar.
Segala sesuatu pasti ada dampak positif
dan negatif, tidak terkecuali pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK
Pembelajaran
yang menggunakan ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi
sekolah – sekolah yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan
kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering
menggunakan ICT/TIK
Setiap
pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam pembelajaran yang
menggunakan komputer, setiap pelajarnya harus memakai 1 komputer yang memadai,
jika komputer yang dalam kondisi baik hanya sebagian, aka nada siswa yang hanya
menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan komputer
Dalam
pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering
kali lebih suka main game selama pembelajaran, sehingga mereka tidak
konsentrasi dan tidak menerima materi yang diajarkan.
Dalam
pembelajaran yang menggunakan internet yang tidak dibatasi, sering kali pelajar
menggunakan internet bukan untuk keperluan belajar, misalnya membuka situs
youtube untuk menonton video dalam proses belajar
Bagi pengajar
yang malas masuk kelas cenderung memberi tugas – tugas yang memanfaatkan
internet sehingga tatap muka dengan pelajar jarang terjadi, akibatnya pengajar
tidak mengenali pelajarnya.
1 komentar:
Click here for komentarterimakasih sangat membantu tugas saya
ConversionConversion EmoticonEmoticon